Senin, 11 April 2011

PUISI


Elegi Bangsa Seribu Warna
Terusik dalam kelam hitamnya dunia
Ketika perang terus berluluh lantak
Ketika bumi segan mendekati mati
Dan setan berlabuh antara jiwa kotor
Pernah terukir di tangan lusuh ini
Berlumurkan darah-darah keabadian
Atas bangsa yang berhias warna
Tuk bersatu menantang api-api benci
Mungkin manusia terlalu kejam
Mungkin juga ini sensasi tiada batas
Entah seperti apa lorong cinta itu
Di atas laskar bendera suci kita
Indonesia, inikah citra merah putih itu
Sudahkah terlalu petang untuk semua
Berdiam diri di bangsa merdeka ini
Janganlah kau membisu tak berangan
Langkahkan kuat cakar kaki-kaki ini
Bertualang mencari permata surgawi
Lepaskan penjara kebodohan kami
Bebaskan mata ini melihat damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar